Mei, Prediksi Bulan Pisah Sambut Kemarau dan El Nino

Jakarta, DUTA TV Bulan Mei diprediksi jadi momen buat sejumlah besar wilayah Indonesia bakal mulai masuk musim kemarau. Pada saat yang sama, fenomena El Nino makin memudar dan bahkan berpotensi jadi netral.

Dalam laporan bertajuk ‘Prediksi Musim Kemarau Tahun 2024 di Indonesia’, BMKG mengungkap prediksi kedatangan kemarau berdasarkan kronologinya. Laporan itu memaparkan bahwa Mei merupakan awal musim kemarau di sejumlah daerah Indonesia.

“Prediksi musim kemarau 2024 pada 699 ZOM (Zona Musim) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024, yaitu sebanyak 445 ZOM (63,66 persen),” demikian penjelasan BMKG.

Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.

“Dalam kondisi ini, awal musim kemarau akan dimulai pada dasarian pertama ketika curah hujan dalam dasarian tersebut juga kurang dari 50 milimeter,” ungkap BMKG.

Awal musim kemarau di Indonesia juga ditandai dengan aktifnya angin timuran atau Monsun Australia, yakni angin kering dari Benua Kanguru. Sebaliknya, awal musim hujan terkait dengan kedatangan angin baratan atau Monsun Asia yang membawa uap air.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam siaran persnya, mengatakan puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

Musim kemarau 2024 terbilang mundur di sebagian besar wilayah Indonesia jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk di Banten, Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur,dan sebagian Maluku.

Analisis iklim terbaru menunjukkan fenomena El Nino, yang memicu kekeringan di Indonesia, bakal segera hilang memasuki Mei 2024.(cnni)