Kasat Pol PP Banjarmasin soal Gepeng : SKPD Lain Harus Terlibat

Banjarmasin, DUTA TV Permasalahan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang melibatkan anak – anak dalam aktifitasnya diakui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin seperti bermain kucing-kucingan.

Aparat penegak perda ini acap kali menemui lahan kosong usai menerima informasi warga. Padahal permasalah eksploitasi anak gepeng bukan yang pertama terjadi.

Satpol PP sudah kerap kali mengamankan mereka. Namun tupoksi Pol PP sendiri hanya sampai menertibkan. Sedangkan pembinaan berkelanjutan dilakukan oleh SKPD terkait.

“Dalam beberapa kali kegiatan kita temukan di beberapa persimpangan, dalam kegiatan tersebut kami berkoordinasi dengan dinas lainnya seperti Dinsos dan Dinas Perlindungan Anak. Permasalahannya mereka kadang kucing-kucingan,”terang Kasatpol Pp Banjarmasin Ahmad Muzayin.

Sementara itu Komisi IV  DPRD Kota Banjarmasin meminta pemerintah kota tegas dalam menertibkan para gepeng terutama yang melibatkan anak-  anak untuk ikut ke jalan. Hal itu diminta agar ada efek jera bagi para gepeng terutama yang turut membawa anak mereka, agar bisa diberikan pemahaman dan sosialisasi serta mencari tau apa penyebab mereka menjadi gepeng dengan menyertakan sang anak.

“Kita memang sudah berkordinasi dengan Pemko dan dinas terkiat seperti sosial dan P3A. Kita mengingkan pemerintah hadir dan melakukan pendekatan secara persuapai dan meminta Satpol menetibkan dan saat ditertibkan para gepeng ini dicari tau keluahannya apa. Apakah karena faktor ekonomi atau bagaimana bisar bisa di tur dengan Dinas Sosial. Diberikan pembekalan dan sosialisasi,”kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Norlatifah.

Selain gepeng, persoalan lain yang juga kerap  mengemuka adalah pekerja seks komersil yang melibatkan anak berusia belasan tahun atau di bawah umur.

Tim liputan