Tanah Laut, Duta TV — Insiden ambruknya plafon ruang kelas di SMP Negeri 3 Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, mendapat perhatian khusus dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tanah Laut.
Menurut Kepala Disdikbud Tanah Laut, Abdillah, sarana plafon ruang kelas di SMP Negeri 3 Bati-Bati direnovasi sejak tahun 2012, atau sudah berumur 10 tahun lebih.
Abdillah juga mengakui jika ambruknya plafon terjadi saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, dan mengakibatkan dua siswi pingsan kemudian dievakuasi ke puskesmas dan rumah sakit.
Namun, setelah dilakukan tindakan medis, berdasarkan observasi, kedua siswi yang tertimpa plafon dinyatakan aman karena tidak mengalami cedera serius.
Abdillah juga menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan di tempat kejadian, terdapat material tanah dan debu, sehingga konstruksi plafon tidak mampu menyangga sehingga plafon ambruk.
“Bangunan ini memang sudah cukup lama, usianya lebih dari 10 tahun sejak direnovasi. Dari reruntuhan, dapat kita lihat banyak material tanah di plafon, sehingga tidak kuat menyangga. Memang saat runtuhnya plafon, sedang ada kegiatan pembelajaran dan mengakibatkan dua siswa dibawa ke rumah sakit. Setelah rontgen dan hasil observasi, mereka aman. Proses pembelajaran tidak terganggu karena jumlah ruang kelas ada 10 dan rombongan belajar hanya tiga. Kami akan merenovasi, mudah-mudahan tidak terulang lagi,” ujar Abdillah.
Sementara itu, pasca insiden runtuhnya plafon ruang kelas SMP Negeri 3 Bati-Bati, ruangan tersebut untuk sementara dikosongkan, dan proses pembelajaran siswa kelas tujuh dialihkan ke ruang kelas lain.
Menindaklanjuti insiden tersebut, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut akan segera melakukan renovasi atau perbaikan ruang kelas.
Reporter : Suhardadi