Samarinda, DUTA TV — Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, menyebut pihaknya bakal melakukan pemeriksaan acak apabila pemerintah pusat nanti melonggarkan dan memperbolehkan mudik. Menurutnya Pemda harus siap mengantisipasi hal tersebut.
“Kalau trennya nanti ada peningkatan kasus akibat dari mudik, kemungkinan salah satunya akan kita lakukan pemeriksaan secara acak terhadap pendatang atau pelaku perjalanan yang masuk ke wilayah Kaltim,” ungkap Andi akhir pekan lalu.
Menurutnya, memberhentikan mudik seperti tidak mungkin sehingga Pemda harus terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mendorong masyarakat yang belum vaksin atau yang belum lengkap terutama bagi lansia.
“Pelaku perjalanan mudik ini kan mereka yang datang dari luar nggak tahu kondisinya seperti apa, rata-rata yang didatangi orang tua. Nah kita mencoba melindungi dengan mendorong lansia vaksin lengkap hingga booster,” terangnya.
Andi menjelaskan sampai saat ini cakupan vaksinasi dosis kedua lansia masih belum mencapai 60 persen. Pria yang juga menjabat sebagai Karo Kesra Setda Provinsi Kaltim tersebut mengatakan pihaknya lebih menekan angka kematian karena tingkat keparahan sudah semakin menurun tapi masih saja terjadi kematian.
“Kematian ini adalah mereka-mereka yang memiliki komorbid dan juga umumnya sudah memasuki kategori lanjut usia,” jelasnya.
Andi menerangkan mudik sebenarnya berisiko apabila dilihat dari sisi kesehatan. Namun tidak bisa melihat hanya dari satu sisi karena pergerakan ekonomi menurutnya juga harus dipertimbangkan.
Dia pun menegaskan, vaksinasi akan lebih efektif apabila cakupannya sudah terpenuhi minimal 70 persen.(rol)