ISPA, Penyakit ‘Populer’ Saat Mudik

Mudik seakan jadi agenda wajib tahunan bagi para perantau. Berbagai persiapan patut dilakukan termasuk menyangkut kesehatan. Kementerian Kesehatan mengingatkan pemudik akan adanya risiko serangan berbagai penyakit saat mudik.

Dari data yang diakumulasi oleh Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, ada enam penyakit yang paling banyak dilaporkan yakni, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), diare, gangguan pencernaan, hipertensi, penyakit kardiovaskular dan keracunan.

Data tersebut menyebut ISPA jadi penyakit yang paling banyak dilaporkan di 923 pos kesehatan mudik di 34 provinsi di Indonesia.

“Dari laporan itu, diketahui jumlah ISPA sebanyak 456 orang, lima penyakit lainnya adalah diare dan diderita oleh 82 orang, gangguan pencernaan (275 orang), hipertensi (287 orang), kardiovaskular (51 orang), dan keracunan (3 orang). Jumlah penderita penyakit tersebut didasarkan pada kunjungan pemudik ke pos kesehatan,” tulis Kemenkes melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com.

Arni Sulistia, dokter umum posko kesehatan Bandara Soekarno Hatta mengatakan sampai saat ini ada beberapa pemudik yang mengeluhkan gangguan pernapasan.

Dia menjelaskan ISPA memiliki gejala seperti hidung tersumbat atau influenza, radang tenggorokan, batuk, dan kadang demam.

Serangan ISPA ini berisiko dialami pemudik karena kondisi cuaca yang cukup ekstrem. Dia mengungkapkan bahwa kondisi cuaca sangat panas dan disertai dengan kekurangan asupan cairan, serta kurang istirahat bisa memicu ISPA.

“Selama ini kita tahunya ISPA karena virus, ditularkan melalui udara, tetapi cuaca panas, kurang minum itu juga bisa memicu (ISPA). Enggak cuma pemudik, jamaah haji contohnya. Kurang cairan pasti langsung kena ISPA,” kata dia saat ditemui di posko kesehatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (3/6).

Sejauh yang dia temui di posko kesehatan Bandara Soekarno Hatta, kebutuhan pemudik cukup beragam seperti keluhan pencernaan (sakit mag), diare dan cek tekanan darah. Arni menyarankan pemudik harus cukup asupan cairan meski sedang berpuasa. Menurutnya sahur sebaiknya minimal minum dua gelas air putih.

Selain itu, dia mengingatkan untuk menerapkan PHBS atau Pola Hidup Bersih dan Sehat, salah satunya dengan rajin mencuci tangan. Tangan kerap jadi ‘sarana’ kuman atau bibit penyakit masuk ke tubuh. Tanpa sadar tangan banyak bersentuhan dengan meja, kursi, pegangan pintu, toilet, dan benda lain yang tidak terjamin kebersihannya apalagi di fasilitas umum.

“Penularan virus bisa melalui udara atau benda-benda yang terkontaminasi virus. Tangan enggak sadar habis pegang meja, misal, terus pegang hidung,” katanya.

 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup

 

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *