
Banjarmasin DUTA TV, — Puluhan ribu jemaah memadati haul ke 5 ulama kharismatik Banua KH. Ahmad Zuhdianoor atau yang akrab disapa Guru Zuhdi, Selasa malam.
Mereka tidak hanya datang dari kota Banjarmasin, namun juga daerah tetangga hingga Kapuas Kalimantan Tengah.
Namun tak banyak yang tahu perjalanan hidup Abah Guru Zuhdi.
Bergelar Al alimul al alamah arif billah al bahrul Ulum, Guru Zuhdi lahir dari pasangan Muhammad bin H. Jafri Al-Banjari dan Zahidah binti Tuan Guru asli Al Banjar.
Ayahnya merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru, dan dikenal sebagai ulama yang cukup berpengaruh.
Usai menamatkan pendidikan di sekolah dasar, Guru Zuhdi sempat menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al Falah pada tahun 1986 hingga 1993.
Selain turunan ilmu dari sang ayah, Guru Zuhdi juga sempat menimba ilmu dari sang kakek, KH Asli Al Banjari, tokoh agama kenamaan di Alabio, Hulu Sungai Utara.
Dia juga merupakan salah satu murid dari ulama kenamaan Banua, KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani (Guru Sekumpul).
Di masa hidupnya, Guru Zuhdi sempat membuka beberapa pengajian di sejumlah Majelis Taklim, seperti Langgar Darul Iman Teluk Tiram, Masjid Ar Raudhah Sungai Andai, Kota Citra Graha Banjarbaru, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, serta yang paling terkenal yakni pengajian di Masjid Jami Banjarmasin.
Guru Zuhdi juga dikenal sebagai ulama yang sering mengajarkan tauhid dan tasawuf serta menekankan betapa pentingnya membersihkan hati
Guru Zuhdi wafat pada 2 Mei 2020 lalu atau tepat pada 9 Ramadan Dalam usia 48 tahun.
Ia tutup usia setelah dirawat di rumah sakit Medistra Jakarta setelah didiagnosis kanker paru serta kanker kelenjar getah bening.
Ia dimakamkan di samping kediamannya, di belakang Masjid Jami Banjarmasin.
Reporter : Nina Megasari