DUTA TV BANJARMASIN – Wakil rakyat yang duduk di DPRD Kalsel mendesak untuk dilakukan evaluasi terhadap program pemberian pinjaman kepada debitur Bank Kalsel. Persoalannya, hingga saat ini kredit macet masih menyelimuti Bank Kalsel.
Rekomendasi BPK RI terkait kredit macet ini mendapatkan sorotan Ketua DPRD Kalsel, Supian HK. Supian menyebut persoalan kredit macet di Bank Kalsel, khususnya cabang Jakarta, bahkan sampai klimaks hingga mencapai 400 miliar rupiah dalam beberapa tahun terakhir. Ironisnya agunan debitur bermasalah justru sebagian berada di luar daerah, seperti Palembang, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan provinsi lainnya.
“Kredit macet di Bank Kalsel cabang Jakarta. Klimaksnya mencapai 400 miliar beberapa tahun ini. Agunannya juga berada di luar daerah seperti Palembang, Sumatera Selatan, Jawa Barat,â€ujar Supian.
Ia pun mendesak manajemen Bank Kalsel untuk segera melakukan pelelangan terhadap agunan-agunan debitur bermasalah tersebut untuk mengurangi catatan bermasalah. Meski demikian, Supian berharap cabang Jakarta tetap dipertahankan.
Sementara saat dikonfirmasi terkait angka kredit macet yang mencapai 400 miliar tersebut, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Sabarudin langsung bereaksi. Meskipun  tidak ada bantahan jika kredit macet belum tuntas seluruhnya dan saat ini masih tersisa 120 miliar rupiah lebih yang masih diupayakan untuk diselesaikan.
“Ada kredit macet, belum kelar. Saat ini masih tersisa 120 miliar. Diupayakan untuk penyelesaian,â€kata Agus.
Agus juga tak menampik bahwa dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) 2019 yang diekspose BPK RI, pihaknya mendapatkan 5 rekomendasi. Diantaranya standar operasional prosedur (SOP), kualitas kredit, aspek hukum, dan monitoring. Pihaknya berkomitmen untuk segera mengambil langkah konkrit dalam merealisasikan rekomendasi tersebut.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti