ACEH BESAR, DUTA TV — Kontingen dayung Kalimantan Selatan (Kalsel) cukup kecewa walau pun telah meraih medali perunggu di nomor traditional boat race (TBR) 12 pedayung putri jarak 1.000 meter pada PON XXI Aceh – Sumut yang berlangsung Bendungan Keuliling, Aceh Besar, Sabtu (14/9/2024) sore.
Pasalnya, seharusnya pedayung putri Banua bisa meraih medali emas seandainya lomba final pertama tidak diulang.
Sebelumnya, saat itu tim Kalsel terdiri Nurcahaya (penabuh), Siti Marhana Wulandari, Marhama, Nadia Hafiza, Selvia Ramadhani, Olievia Azahra, Gadis, Alimatus Sadiah, Jamilah, Metacitawan (Jurumudi) dan Nursyifa Hasanah sempat memimpin.
Namun, tiba-tiba Jawa Barat yang berada di lintasan tiga menyelonong ke lintasan dua dan menghalangi regu Kalsel. Bahkan perahu Jabar ‘menghalangi perahu Kalsel hingga tertabrak buritan perahu lawan.
Sebelum Jabar, perahu dari kontingen lain, yakni Kalimantan Tengah jug sempat menutup jalur laju para pedayung putri Banya.
Melihat peristiwa tersebut, tim juri mengibarkan bendera merah tanda pertandingan dihentikan dan diulang kembali.
Kontingen Jawa Barat yang masuk jalur Kalsel serta Kalteng yang juga keluar jalur di diskualifikasi.
Pertandingan kembali diulang dengan menyisakan empat peserta yakni DKI Jakarta, Aceh, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Selatan.
Akhirnya, DKI Jakarta tampil sebagai juara disusul tuan rumah Aceh diperingkat kedua dan Kalsel diperingkat ketiga.
“Kami sangat kecewa dengan hasil hanya meraih medali perunggu. Seharusnya, Jabar langsung di diskualifikasi dan pertandingan dilanjutkan bukan dihentikan. Kalsel kan sedang memimpin saat itu,” ujar Donny Wirawan, Ketua Umum Pengprov PODSI Kalsel usai pertandingan.
Namun, mau apalagi dengan tambahan satu medali perunggu sudah cukup.
Berarti hingga saat ini Kalsel sudah meraih 2 medali emas dan 2 perunggu.
Dia berharap Kalsel bisa menambah medali lagi di TBR 12 kru 500 meter dan 200 meter. “Masih ada 7 nomor lagi dipertandingkan di TBR. Semoga ada tambahan medali lagi,” pungkas Donny.
Tim Liputan
