DUTA TV BANJARMASIN – Saat kesibukan terus menerus mengejar para pekerja, ada hal yang mungkin terlupakan. Padahal itu sangat penting. Misalnya saja keperluan akan asupan cairan dalam tubuh. Meski sederhana, namun banyak orang yang mengabaikannya.
Salah satu alarm yang efektif untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh adalah dengan membawa botol minum / tumbler. Dengan selalu membawa thumbler, maka kita akan melilhat keberadaannya, dan otomatis akan tergerak untuk mengonsumsinya setiap saat.
Bagaimana memilih botol minum / tumbler yang baik dan tidak membahayakan kesehatan ?
- Cek bahan
Botol minum terbuat dari bermacam bahan. Aluminimun, polyester, polikarbonat, polietilena, polipropilena, kaca, dan stainless steel. Yang paling banyak digunakan yakni aluminium dan stainless steel, karena kuat dan cenderung awet untuk menyimpang air dalam suhu panas atau dingin. Namun botol minum berbahan aluminium dan stainless steel juga bisa mengalami korosi kalau dipakai terus menerus. Kalau rasa air minum dalam botol sudah berubah, sebaiknya botol jangan digunakan lagi.
- Cek tanda botol
Tidak semua botol air minum berbahan plastik berbahaya. Ada beberapa jenis yagn aman dipakai berkali – kali, tapi harus cek tanda yang tertera di bawah botol. Apakah aman dipakai berulang kali, aman untuk air panas, atau malah berbahaya jika digunakan. Entah untuk kesehatan tubuh atau mencemari lingkungan. Produk plastik dengan angka 1 hanya dapat digunakan satu kali saja. Produk dengan angka 2 dan 4 cukup aman untuk digunakan dua atau tiga kali. Jangan sekali-kali memilih botol untuk minum bernomor 3, 6, dan 7. Botol tersebut dinilai cukup berbahaya dan berisiko tinggi mencemari air yang dikonsumsi. Sedangkan produk plastik yang paling aman digunakan adalah yang bersimbol angka 5 karena berbahan polipropilena yang dinilai lebih aman dari gangguan risiko kesehatan. Namun, jenis botol ini terbilang cukup mahal. Jadi Anda harus mengeluarkan uang sedikit lebih banyak.
- Cek leher botol
Sebisa mungkin, pilih botol minum yang lingkar lehernya cukup lebar, agar botol mudah dibersihkan sampai ke bagian dasarnya. Sedangkan penggunaan botol yang memiliki lingkaran kecil cenderung sulit disikat dan dibersihkan. Akibatnya, botol tersebut lebih rentan ditumbuhi bakteri, jamur, atau bahkan lumut di dalamnya.
- BPA free
Cari botol yang memiliki label BPA-Free. Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam kemasan makanan dan minuman. Meskipun terus dilakukan penelitan untuk memastikan efek samping penggunaannya, BPA telah dikaitkan dengan berbagai macam efek bahaya bagi kesehatan, mulai dari cacat lahir, masalah dengan otak dan fungsi sistem saraf, kelainan reproduksi, dan beberapa jenis kanker.