Banjarmasin, DUTA TV — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Husni Thamrin menyatakan, rob merupakan potensi banjir besar. Mengingat secara geografis kota Banjarmasin berada di bawah permukaan air laut yang merupakan daerah pasang surut
“Rob atau pasang tinggi air laut berpotensi terjadinya banjir besar di Kota Banjarmasin,” ujar Husni Thamrin, Kamis (5/9/2024).
Ia mencontohkan rob yang terjadi Tahun 2014 membuat beberapa wilayah Banjarmasin yang berjuluk “kota seribu sungai” terendam dengan kondisi air cukup tinggi, terutama di daerah pinggiran atau dekat Sungai Barito serta tepi pantai Laut Jawa.
“Ketika rob 2014 warga kota seribu sungai Banjarmasin jadi kerepotan atau aktivitas masyarakat sedikit terganggu,” ujarnya.
Ia menambahkan, rob yang terjadi 2014 air laut pasang dengan cepat meninggi dan ketika “pandit” (pasang turun) mengalirnya air lambat karena drainase menumpuk sampah.
Menurut dia, mengurangi atau meminimalkan dampak rob lingkungan harus betul-betul dilakukan, seperti drainase atau selokan jangan sampai tersumbat karena sembarangan membuang sampah.
Selain itu, dalam membuat rumah atau bangunan lain dengan sistem urug (menimbun tanah terlebih dahulu) sehingga tak ada lagi kawasan tangkapan air.
“Padahal sudah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang Rumah Panggung (mendirikan rumah atau membuat bangunan menggunakan tiang/tongkat) bukan diurog. Tapi Perda tersebut tidak jalan,” demikian Husni Thamrin.(ant)
