Banjarmasin, DUTA TV — Perdagangan batu permata serta batu alam kini kian melesu. Padahal dulu berbagai jenis batu ini sempat naik pamor dan banyak digandrungi warga dari berbagai kalangan.
Pada masanya pula, harga jual berbagai jenis batu ikut meroket. Bahkan nama dan varian batu dikenal luas dengan berbagai keunikan dan kelebihannya.
Namun kini seiring waktu tak sedikit toko yang menjual perhiasan jenis ini memilih tutup bahkan angkat kaki dari usaha mereka.
Salah satunya seperti yang terpantau di Pasar Batu Permata Malabar Banjarmasin. Terlihat di lokasi ini hanya dipenuhi oleh pedagang kaki lima saja.
Untuk toko toko besar yang menjual batu mulia kini terlihat kosong dan tutup. Atau jikapun ada pedagang, mereka hanya terlihat duduk santai menunggu pembeli. Ketua Persatuan Pedagang Batu Permata Pasar Malabar, Fauzi mengakui hal tersebut.
“Saat ini sepi betul. Sebulan malah ada yang tidak laku, banyak toko yang tutup,”ujarnya.
Daya tarik batu – batu ini memang memikat mata. Namun sulitnya akses keluar masuk batu import hingga adanya pandemi virus corona membuat pangsa pasar batu kian sepi.
Penurunan penjualan terjadi sejak 2015 lalu. Di lokasi ini dijual berbagai macam batu seperti batu lokal atau akik jenis kecubung, red borneo. Ada pula batu import seperti safir, yakud kuning, jamrud serta rubi.
Reporter : Nina Megasari