Banjarmasin, DUTA TV — Angka prevalensi atau persentase jumlah kasus stunting di kota banjarmasin, meningkat di tahun 2023 kemarin, dibanding 2022 lalu. Kenaikan tersebut juga cukup banyak, dari 22,4 persen menjadi 26,5 persen, atau meningkat 4,1 persen dalam setahun.
Sementara, menurut Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Banjarmasin, yang juga Kepala Dinas Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat, Helfiannor, sudah melakukan penanganan stunting, baik memberikan makanan bergizi pada penderita maupun penangananya.
Kenaikan tersebut karena adanya perubahan indikator penilaian, dari awalnya menggunakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kini menjadi Survey Kesehatan Indonesia (SKI) dengan cakupan yang lebih luas.
Beberapa program pemko juga ada yang berkaitan dengan menurunkan angka stunting di Banjarmasin, seperti memperhatikan air bersih, sanitasi lingkungan, mengurangi jamban, dan ketahanan pangan serta, jaminan kesehatan untuk warga.
Reporter : Zein Pahlevi
