DUTA TV BANJARMASIN – Jelang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, kelurahan di Banjarmasin kini gencar melakukan sosialisasi serta kesiapan penerapan.
Namun kesiapan PSBB tersebut belum disertai dengan ketersediaan informasi anggaran yang jelas, bahkan sebagai petugas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, belum dibekali alat pelindung diri yang memadai.
Lurah Pemurus Baru, Muhammad Syarpani mengakui jika tim gugus kelurahan yang bekerja dilapangan sangat memerlukan APD untuk perlindungan diri mereka, bahkan kejelasan anggaran untuk pemberlakuan PSBB juga belum terkucurkan ke kelurahan.
“Kalau untuk anggaran kita tidak ketahui persis, kami tunggu dropping kecamatan untuk masyarakat kami. Kami belum dapatkan APD memadai,” ucap Syaprani Lurah Pemurus Baru.
Aparat ditingkat kelurahan bersama komponen RT dan tokoh masyarakat kini menjadi garda depan, dalam upaya penanganan pencegahan ditingkat lingkungan. Terlebih jelang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB oleh pemerintah kota Banjarmasin.
Dikelurahan Pemurus Baru Banjarmasin selatan sendiri, saat ini menjadi wilayah zona merah dengan 2 orang pasien terkonfirmasi positif dan 48 orang dalam pemantauan atau ODP.
Dengan kondisi ini petugas kelurahan hanya bisa memberlakukan jaga jarak dengan keluarga pasien atau ODP serta berkordinasi dengan Puskesmas dalam penanganannya.
Reporter : Fadli Rizki