Spesies Kelelawar Lidah Panjang Ditemukan di Pulau Curiak
Spesies kelelawar lidah panjang ditemukan di Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak, Kalimantan Selatan.
Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amalia Rezeki mengatakan temuan kelelawar di Pulau Curiak ini merupakan bukti bahwa tempat ini juga menjadi hunian mereka untuk mencari makan khususnya dari famili Pteropodidae.
“Spesies temuan yang paling mendominasi yaitu Macroglossus minimus yang mempunyai panjang lidah dua kali panjang moncong, dengan jumlah 27 individu tergolong kelelawar pemakan nektar,” kata Amalia Rezeki di Banjarmasin, Senin (4/11).
Diduga, pakan utama kelelawar tersebut di kawasan mangrove yaitu pohon rambai (Sonneratia caseolaris) yang mendominasi vegetasi hutan mangrove kawasan tersebut.
Sebanyak 48 individu kelelawar ditemukan dalam pengamatan di stasiun riset yang dikelola SBI dengan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Kelelawar ini mempunyai keistimewaan dalam penyerbukan karena lidah mereka yang sangat panjang mempunyai kemampuan untuk menggapai makanan dalam posisi bunga seperti apapun yang tidak bisa dilakukan oleh serangga, burung atau pun kelelawar dari pemakan buah, dan serangga.
Keberadaan kelelawar nektar berlidah panjang ini sangat penting bagi ekosistem hutan mangrove di kawasan Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak terutama bagi penyerbukan pada tumbuhan mangrove.
https://www.cnnindonesia.com