Warga Komplek Taekwondo Geger Temuan Mayat Karyawan RSUD Ulin
Banjarmasin, Duta TV — Jasad Zarkasi (51), warga Sultan Adam Banjarmasin Utara Komplek Taekwondo Jalur Empat RT 36, yang sedang dibungkus ke dalam kantong mayat, Senin malam (03/07/2023). Jasadnya diketahui sudah mulai membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Tak berselang lama, jasad tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi juga langsung berkumpul di depan rumah Zarkasi untuk mengetahui kondisi mayat.
Menurut salah satu warga sekitar, Budi, Zarkasi diketahui bekerja di RSUD Ulin Banjarmasin. Ia terakhir bertemu sebelum Hari Raya Idul Adha kemarin. Awalnya, ia curiga karena sudah beberapa hari korban tidak keluar rumah dan menyiram tanaman seperti kebiasaannya.
Sementara itu, dari hasil identifikasi awal oleh pihak kepolisian, ada temuan beberapa luka di tubuh Zakaria yang diduga mengarah ke tindak pidana.
Ada Lima Luka Sabetan di Tubuh Zarkasi
Usai melakukan identifikasi awal pada jasad Zarkasi, diketahui ada beberapa luka tebakan dari senjata tajam pada Senin malam.
Dari keterangan, terdapat sekitar lima luka bacok yang didapati, yaitu di bagian leher, pipi, wajah, dan di bagian belakang.
Sementara itu, di lokasi kejadian juga sudah terpasang garis polisi guna penyidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti, seperti karpet dan juga cangkul yang diduga berkaitan dengan dugaan tindak pidana terhadap korban.
“Benar ada temuan mayat di Banjarmasin Utara, yang mana sudah diidentifikasi ada tindak pidana. Ada yang hilang yaitu HP dan motor. Kami sama Kapolsek juga melakukan penyelidikan lebih lanjut, ada luka terbuka di wajah, dengan beberapa bukti yakni cangkul, karpet yang berdarah termasuk kipas angin.” ujar Kompol Thomas Afrian, Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti pelaku dugaan pembunuhan tersebut. Dugaan pelaku lebih dari satu orang.
Reporter: Zein Pahlevi