Diduga Kelelahan, Satu Tahanan Kabur di Tapin Meninggal Dunia
Tapin, DUTA TV — Tersangka berinisial SY yang sebelumnya ikut melarikan diri bersama lima temanya dari ruang tahanan Mapolres Tapin dikabarkan meninggal dunia pada selasa malam di Rumah Sakit Datu Sanggul Kabupaten Tapin.
Tersangka kasus narkoba tersebut diduga meninggal akibat kelelahan dan kekurangan asupan makanan pada saat proses pelariannya di tengah hutan bersama tersangka lainnya.
Dari pemeriksaan tim medis, tersangka SY datang ke Rumah Sakit Datu Sanggul dalam keadaan lemah dan tidak lama kemudian meninggal dunia akibat terhentinya fungsi jantung.
Sementara itu keempat tersangka lainnya yang berhasil kembali diringkus juga telah dilakukan perawatan medis terhadap luka tembak yang dideritanya, lantaran saat proses penangkapan sempat melakukan perlawanan.
“Dari 5 orang yang tertangkap itu kondisi fisiknya lemah kita dapatkan, dimungkinkan selama pelarian tidak cukup mendapatkan asupan makanan kemudian kondisi medan rawa, sungai dan banyak rintangan yang lain dan kita temukan satu orang sudah terluka di kaki mungkin karena terkena beling atau benda tajam lainnya yang ada disekitar sungai, dari lima orang yang sudah kita dapatkan satu orang meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Datu Sanggul,” terang AKBP Sugeng Priyanto, Kapolres Tapin.
“Kalau saya lihat dia karena faktor yang seperti dibilang oleh bapak komandan dia ada faktor kelelahan juga jadi kemungkinan dia kalau bahasa kita itu henti jantung dan itu yang menyebabkan dia meninggal, kondisinya sangat lemah dan saat penanganan tiba-tiba jantungnya terhenti, sempat kita lakukan bantuan agar jantungnya bisa berdetak tetapi dia tidak bisa diselamatkan lagi,” kata dr. Amelia , Dokter RSUD Datu Sanggul.
Diketahui sebelumnya, ke enam tersangka melarikan diri dengan cara menjebol plafon ruang tahanan Mapolres Tapin dan pergi melewati hutan dengan medan yang cukup sulit. Bahkan hingga kini pihak kepolisian setempat bersama tim gabungan sebanyak 250 personil masih melakukan pengejaran terhadap satu tersangka lainnya yang masih buron.
Reporter : Muhammad Irfansyah