Hulu Sungai Tengah, DUTA TV — Musibah banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel), sejak Kamis lalu menyebabkan 8 orang meninggal dunia, 8.000 jiwa mengungsi, dan 68.000 warga terdampak. Plt Sekda Hulu Sungai Tengah, Faried Fakhmansyah, Senin (18/1) mengatakan, ada delapan orang meninggal, tujuh orang di Kecamatan Hantakan, dan satu orang di Kecamatan Barabai.
“Sebanyak 16 ribu lebih rumah di 10 kecamatan dari 11 kecamatan di Hulu Sungai Tengah juga tergenang banjir,” kata Faried.
Menurutnya, banjir terparah terjadi di Kecamatan Hantakan dan Barabai. Di Kecamatan Hantakan banjir bandang menghancurkan ratusan buah rumah warga. Sementara di Kecamatan Barabai melumpuhkan kota karena seluruh fasilitas umum terendam banjir.
“Di hari ke lima ini, masih ada dua kecamatan yang masih airnya belum surut, yaitu beberapa desa di Kecamatan Pandawan dan Labuan Amas Utara,” katanya.
Pihaknya masih menghitung kerugian yang ditimbulkan. Kemudian, juga melakukan mendata beberapa fasilitas umum yang rusak seperti rumah warga, sekolah, tempat ibadah, pasar dan fasilitas lainnnya.
“Yang pastinya, warga kita masih memerlukan bantuan, baik itu logistik berupa makanan, obat-obatan, pakaian dan kebutuhan warga lainnya,” kata Faried yang juga merupakan Kepala BPBD HST.(ant)