630 Hektar Lahan & Hutan Terbakar, Kalsel Tak Sekedar Butuh Water Bombing

DUTATV BANJARBARU – Kalimantan Selatan memasuki peringkat keempat dengan hotspot terbanyak dalam satu harinya dari seluruh Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi, saat ini luasan lahan dan hutan yang terbakar mencapai 630 hektar yang didominasi wilayah kabupaten Banjar dan kota Banjarbaru.

Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hanif Faisol meminta kerjasama seluruh pihak untuk bisa melakukan pemadaman kebakaran hutan dan menanggulangi darurat asap.

Kalimantan Selatan membutuhkan tidak hanya sekedar pesawat water bombing untuk memadamkan api, namun suntikan air dari dalam tanah karena kawasan yang terbakar adalah lahan gambut yang tidak mudah padam.

Asap yang keluar dari dalam lahan gambut hanya bisa dihilangkan dengan cara menyuntikan air ke dalam tanah. Menurut Hanif, hal itu tidak bisa dilakukan oleh instansi saja, melainkan semua pihak  harus turun tangan.

“Asap semakin pekat. Tidak hanya formalitas, mengajak dan mendorong stakeholder memadamkan api sebisanya. Kita mendapatkan bencana lahan gambut yang tidak mudah dipadamkan. Gambut hanya bisa  dilakukan pembasahan melalui suntikan dengan tanah. Water bombing hanya lewat permukaan. Serius bebas dari asap, harus turun ramai – ramai,”ujar Hanif.

Hanif menambahkan pihaknya juga meminta masyarakat untuk sadar akan pentingnya fatwa MUI yang mengharamkan warga pelaku pembakaran lahan serta membiarkan lahan terbakar. Hal itu disampaikan usai menggelar sholat istisqa dan istighosah di halaman kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Minggu (15/09) pagi .

Sekedar diketahui, saat ini kawasan hutan yang terbakar mencapai 130 hektar  dan dikhawatirkan akan kembali bertambah jika hujan tak kunjung turun  hingga bulan Oktober mendatang.

 

Reporter : Elsa Pratiwi