Silent stroke atau stroke senyap memang sulit dikenali karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala stroke pada umumnya, yaitu kelumpuhan. Walau minim gejala, silent stroke tetap berbahaya karena meningkatkan risiko demensia alias pikun.
Dokter spesialis saraf dari RS Pusat Otak Nasional (RS PON), dr Silvia Francina Lumempoew, SpS(K) menyebut ada tiga fase gejala silent stroke yang harus diperhatikan. Berawal dari gejala normal, kemudian muncul gangguan kognitif ringan dan demensia.
“Ketika stroke masih ringan, tidak ada gejala. Ketika sudah agak parah mulai ada gejala seperti sulit berkonsentrasi, agak pelupa, emosi berubah dan mudah tersinggung,” katanya saat dihubungi detikHealth.
Ia juga menambahkan, ketika stroke semakin parah maka akan timbul gejala demensia atau pikun yang disebut Demensia Vascular.
“Muncul gejala demensia seperti sering lupa, Sulit memberi keputusan, tidak bijaksana lagi, emosi labil mudah sedih dan menangis atau tertawa tanpa sebab,” kata dr Silvia.
Selain terganggu kognitifnya, tanda seseorang mengalami demensia juga dapat dilihat dari kondisi fisiknya.
“Buang air kecil tidak terkontrol, belum sampai ke toilet sudah ngompol, sering jatuh, keseimbangan terganggu,” tambahnya.
https://health.detik.com