100% Beralih ke Listrik PLN, Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun Stop Pembangkit Sendiri 55 MW

Batulicin, DUTA TV — PT PLN (Persero) resmi memasok seluruh kebutuhan listrik sebesar 55 mega volt ampere (MVA) ke PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Plant Tarjun, industri pengolahan semen di Tarjun, Batulicin, Kalimantan Selatan.

Sebelumnya, PT ITP mengandalkan suplai listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik sendiri sebesar 55 Mega Watt.

Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso mengatakan, untuk meningkatkan keandalan PT ITP mengalihkan seluruh pasokan listrik menggunakan layanan PLN per 3 Agustus 2020.

“PLN berkomitmen untuk melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability) dan berkualitas (quality) untuk mendukung proses produksi semen dan harga yang kompetitif (price) untuk mendorong iklim investasi di Indonesia khususnya di bidang Industri Semen,” tutur Adi dalam kegiatan peresmian Commercial Operation Date (COD) Pelanggan Tegangan Tinggi Pertama di Kalimantan yang dilaksanakan di PT ITP Plant Tarjun, Batulicin, Kalimantan Selatan, Rabu (10/08/2022) siang.

Dengan berpindah ke PLN maka perusahaan diproyeksikan dapat menghemat biaya operasi sekaligus memenuhi kebutuhan listriknya, juga dapat meningkatkan produktivitas sistem kelistrikan PLN.

Dirinya menegaskan, PLN meyakini kondisi pasokan listrik yang cukup merupakan motor untuk menggerakkan roda perekonomian. Melalui inovasi layanan, PLN berupaya menjadikan surplus listrik menjadi solusi energi yang terbaik bagi pelanggan khususnya segmen Industri dan Bisnis.

“Melihat kondisi kelistrikan Kalimantan yang sangat kuat, Sistem Interkoneksi kalimantan saat ini memiliki kapasitas terpasang pembangkit sebesar 2.164 MW, dan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2022 adalah 1.315 MW. Cadangan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur pada umumnya mencapai 39% atau setara dengan 849 MW reserve margin. Cadangan sistem ini akan semakin meningkat dengan masuknya pembangkit sampai dengan 2024, dimana jumlahnya mencapai 600 MW,” jelas Adi.

PT ITP Plant Tarjun selain memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras. Produk utama Indocement adalah semen tipe Ordinary Portland Cement (OPC) dan Portland Composite Cement (PCC), sejak 2005 Indocement juga memproduksi semen jenis lain misalnya Portland Cement Type II dan Type V serta Oil Well Cement. Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis Semen Putih (White Cement) di Indonesia.

Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa, Anonius Marcos menuturkan dengan Commercial Operation Date dengan PLN ini, merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri. Hal ini diharapkan turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri.

“Mewakili Manajemen ITP, kami memberikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat yang telah berjibaku untuk mewujudkan mimpi kami,” tutur Antonius

Melalui kerja sama ini pihaknya juga meyakini dapat menambah ketahanan dan keandalan pasokan listrik serta meningkatkan daya saing di tengah persaingan industri yang semakin meningkat, sekaligus mendukung nawacita dari Presiden Joko Widodo yaitu meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing ekspor manufaktur, dan menguatkan industri hulu strategis.

Dalam sambutan Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr. Ir. H. Suparno ,MP menuturkan dengan telah dilakukannya Commercial Operation Date dapat menjaga iklim investasi positif di kalimantan selatan, menambah akses ekonomi dan terus berupaya memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.

Menurutnya kehadiran investor dan realisasi investasi menjadi kunci utama mewujudkan transformasi perekonomian guna meningkatkan daya saing Kalimantan Selatan.

“Sinergi yg kuat untuk memperkuat kerjasama lintas sektoral demi mewujudkan visi Kalsel Maju untuk percepatan pembangunan serta didukung supply energi yang andal untuk menarik para investor berbondong bondong ke Kalimantan Selatan,” tutur Suparno.

Kalimantan Selatan sebagai wilayah penyangga ibu kota negara diprediksi akan semakin tumbuh banyak industri dan jadi sentra ekonomi baru. Dengan ketersediaan daya listrik yang mencukupi, PLN pastikan kebutuhan daya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dapat terlayani dengan baik.

Tim Liputan